Mendukung penuh FSB 400 MHz menjadi sebuah hal yang paling diunggulkan produk ini. Bagaimana tidak, semua featurenya terbilang “bergaya lama”: AGP 8x, AC’97 Audio Codec, dan 4 buah port USB 2.0. Sedangkan perlengkapan yang absen disini adalah LAN, meskipun termasuk penting saat ini. Konektor SATA tetap tersedia, namun fungsinya hanya sebatas RAID saja. Jadi hard disk yang ditancapkan harus di RAID dahulu, baru kemudian sistem dapat membacanya.
Yang cukup mengganggu adalah penempatan slot DIMM yang berdekatan dengan slot AGP. Hal ini mengakibatkan kesulitan saat mengganti memori. Pengguna harus melepaskan card yang tertancap pada AGP terlebih dahulu. Kesulitan tidak berhenti sampai disitu, Pilihan FSB pun masih harus diatur melalui jumper. Tidak ada pilihan sama sekali pada BIOS. Pilihan yang ada hanya terbatas pada 100, 133, 166, dan 200 MHz.
Meski didukung oleh V-Link Host Interface dengan peak bandwidth 533 MB/sec, kinerja board ini termasuk biasa saja. V-Link tersebut merupakan jembatan transfer data antara chipset NB ke chipset SB.
Penulis : Raymond.Simatupang@CHIP.co.id
Sumber : CHIP
Link : ECS
